Rabu, 04 Mei 2011

an epistolary

Epistolari? mungkin banyak yang gak familier dari istilah satu ini, jadi sebelumnya saya akan jelasin dulu apa definisinya...

Epistolari biasanya merujuk pada novel, dimana novel tersebut ditulis sebagai seri dari dokumen. Dokumen ini umumnnya berupa surat (epistolary berasal dari bahasa Latin epistola yang artinya emang surat), walaupun catatan buku harian, kliping koran, bahkan dokumen elektronik seperti rekaman, blog, dan email kadang-kadang juga digunakan. Format epistolari bisa menambah unsur 'nyata' pada cerita, karena epistolari merepresentasikan kejadian-kejadian dari kehidupan nyata itu sendiri. Banyak sekali novel atau buku yang pake format epistolari, di bawah ini adalah contoh novel epistolari populer yang pernah saya baca:

Wanderlust
 
Wanderlust karangan Chris Dyer merupakan genre novel dewasa khusus wanita, yang jika di Indonesia lebih dikenal dengan Chicklit. Dengan mengambil novel berformat email, Wanderlust menceritakan kehidupan Kate Bogart yang berprofesi sebagai kolumnis artikel perjalanan sebuah koran, yang mengharuskannya berkeliling dunia untuk bekerja mencari bahan artikel (sekaligus liburan secara gratis). Kehidupan Kate yang berpindah-pindah dari satu kota wisata negera ini, ke satu kota wisata negara itu diceritakan secara mendetail lewat email-email yang dikirimkan Kate bagi orang-orang yang yang dikenalnya..


Life on The Refrigerator Door

Dengan membaca judulnya saja kita bisa tahu kalau novel ini formatnya lain dari yang lain: catatan-catatan kecil yang ditempel di pintu kulkas. Yep, Life on The Refrigerator Door menceritakan tentang kehidupan seorang remaja lima belas tahun bernama Claire dan ibunya (seorang single-mother), yang hanya bisa berinteraksi lewat catatan-catatan yang ditempel di pintu kulkas karena kesibukan masing-masing. Lewat catatan-catatan itu, mereka saling menceritakan secara sekilas sepenggal dari kehidupan sehari-hari mereka yang kadang biasa saja, kadang lucu, dan kadang mengharukan..


The Princess Diaries

Novel satu ini sudah jelas sangat populer. The Princess Diaries karangan Meg Cabot sudah sampai pada seri kesembilan, yang mana kesemuanya bercerita tentang kehidupan seorang remaja Amerika Serikat Mia Thermopolis. The Princess Diaries (sesuai judulnya) ditulis dalam bentuk buku harian dengan sudut pandang Mia sendiri, yang isinya tidak hanya ditampilkan seperti buku harian beneran, tapi juga ada email, chattingan, bahkan carikan kertas yang digunakan Mia sebagai sarana ngobrol sama temennya saat mereka lagi di kelas. Uniknya, meskipun novel ini menggunakan bermacam-macam format, Meg Cabot tetap mampu merangkai cerita perubahan kehidupan Mia dari seorang remaja biasa menjadi seorang Puteri Mahkota sebuah negara, secara runtut dan jelas. Justru dengan menggunakan cara penulisan yang tidak biasa seperti ini, malah bisa membuat pembacanya gak akan merasa bosan :)


Minggu, 01 Mei 2011

on a tissue paper

Sebuah karya besar bisa berasal darimana saja, bisa berawal dari hal-hal yang gak biasa, bahkan termasuk epik fenomenal Harry Potter karya J.K. Rowling. Siapa yang bisa nyangka kalo karya best-seller itu dulunya ditulis di atas kertas tisu?

Joanne Kathleen Rowling atau J.K. Rowling (lahir 31 Juli 1965 di Chipping Sodbury, dekat Bristol, Inggris),  menjadi sorotan kesusasteraan internasional pada tahun 1999 saat tiga seri pertama novel remaja Harry Potter mengambil alih tiga tempat teratas dalam daftar "New York Times best-seller" setelah memperoleh peringkat yang sama di Britania Raya.

Setelah bercerai dari suami pertamanya, J.K. Rowling bener-bener miskin sampai dia terpaksa tinggal di flat kecil, pergi kemana-mana berjalan kaki, bahkan termasuk dari orang-orang yang mendapat santunan dari pemerintah Inggris. Pada masa awal penulisan Harry Potter, J.K. Rowling sering menghabiskan waktu di kafe untuk menulis, meski dia cuma memesan segelas air atau secangkir kopi. Setelah skrip Harry Potter pertama selesai, bisa ditebak... dia tidak punya dana untuk mengkopi skrip itu, dan terpaksa mengkopinya secara 'manual' dengan menggunakan mesin tik tua. Sewajarnya penulis pemula, sudah pasti J.K. Rowling menerima penolakan dari sejumlah penerbit. Beruntung, setelah beberapa waktu, akhirnya Bloomsbury bersedia menerbitkan skrip Harry Potter tersebut.

Menjelang musim panas pada tahun 2000, tiga buku pertama Harry Potter: Harry Potter and The Philosopher's Stone (di Amerika terbit dengan nama Sorcerer's Stone), Harry Potter and The Chamber of Secrets, dan Harry Potter and The Prisoners of Azkaban telah memperoleh keuntungan lebih kurang 480 juta dolar Amerika Serikat dalam masa tiga tahun dengan cetakan 35 juta naskah dalam 35 bahasa. Pada Juli 2000, Harry Potter and The Goblet of Fire telah dicetak untuk pertama kalinya sebanyak 5,3 juta naskah dengan pesanan tambahan sebanyak 1,8 juta naskah. Buku kelimanya, Harry Potter and The Order of The Phoenix telah mulai dipasarkan pada 21 Juni 2003, serentak di seluruh dunia setelah lebih kurang 3 tahun buku keempat diterbitkan. Dua tahun selanjutnya, Harry Potter and The Half-Blood Prince menyusul, mendulang kesuksesan yang sama. Dan kemudian, diterbitkan di 93 negara, Harry Potter and The Deathly Hallows memecahkan rekor penjualan buku tercepat yang pernah terjadi. Buku final ini terjual 15 juta kopi hanya pada 24 jam pertama!

Belum cukup sampai di situ, J.K. Rowling juga mendulang kesuksesan yang lain saat dia memberikan hak cipta bukunya pada Warner Bros untuk dijadikan film. Ketujuh film Harry Potter (ingat, Deathly Hallows Part 2 belom muncul) merengkuh ratusan juta dolar hanya dalam hitungan hari. Bener-bener bombastis...



Sekarang kalo saya flashback masa lalu J.K. Rowling yang bisa dibilang memelas sekali, saya hanya bisa bilang kalo keajaiban itu ada: keajaiban bisa diciptakan oleh diri kita sendiri asal ada upaya dan kerja keras. Kenapa saya bilang keajaiban? Misalnya J.K. Rowling yang belasan tahun lalu masih hidup susah payah tiba-tiba dibilangin, "Beberapa tahun lagi Anda bakal jadi multimilyuner lho. Bahkan bisa ngalahin kekayaannya sang Ratu, Anda percaya gak?" Dijamin, J.K. Rowling bakal bales bilang, "Bro, kayaknya kepalamu habis terbentur ya?"

Nah, kesuksesan semacem ini hanya bisa didapat dari kemauan kuat dan kerja keras. Tapi terlepas dari semua itu, Harry Potter akan selalu, selalu, selalu, jadi buku favorit saya. Memang sih tipikal, tapi saya gak peduli. Bukannya apa-apa, tapi menurut saya orang yang bilang Harry Potter jelek, berarti kepalanya juga abis kebentur dan otaknya geser dikit... LOL

Kamis, 28 April 2011

clubs

see i'm all about the words
over numbers, uncumbered numbered words
hundreds of pages, pages, pages forward
more words then i had ever heard and i feel so alive

Orang-orang yang cinta buku gak bakal ada bosennya membaca dari buku satu ke buku lainnya, dari satu halaman ke halaman lainnya, terus begitu, sampai halaman terakhir tercapai dan buku akhirnya bener-bener tuntas dilahap. Pecinta buku jika ketemu pecinta buku lainnya gak akan pernah kehabisan bahan obrolan, mereka akan membicarakan semua buku yang mereka tahu, yang mereka suka dan tidak suka, atau bahkan yang ingin mereka baca. Gara-gara cinta buku, banyak orang bisa memperluas pergaulan dan 'rejeki' dengan membuka klub buku. Ini dia beberapa contohnya..



Tobucil
Toko Buku Kecil atau Tobucil ini terletak di Jalan Kyai Gede Utama 8, Bandung. Berdirinya Toko ini diinsprasi dari tradisi 'nongkrong' sambil diskusi tentang buku yang sering dilakukan sama pemiliknya. Sejak tahun 2001, toko ini kerap mengadakan acara bedah buku setiap minggu secara gratis.Selain di Bandung, Tobucil juga terdapat di kota-kota lain di Indonesia.

Klab Baca Pramoedya
Klub satu ini jenisnya lebih spesifiik dan sesuai dengan preferensi beberapa pecinta buku Indonesia. Sesuai sama namanya, Klab Baca Pramoedya diperuntukkan bagi orang-orang yang suka dengan buku-bukunya almarhum pengarang paling produktif dalam sejarah Indonesia, Pramoedya Ananta Toer. Klab Baca Pramoedya ini juga terletak di Bandung.

Rumah Buku
Masih di sekitar Bandung, Rumah Buku juga menyediakan fasilitas untuk nongkrong sambil ngobrol soal buku. Sebenarnya, Rumah Buku adalah sebuah toko buku dan perpustakaan yang menyediakan ruangan untuk diskusi buku sambil minum kopi atau teh, gratis. Setiap pengunjung boleh memakai tempat itu, selama tidak dipergunakan sama anggota perpustakaan..

KUNCI Cultural Studies Center
KUNCI yang terletak di Jalan Ireda 100, Pojok Benteng Wetan Yogyakarta ini selalu mengadakan diskusi di kafe-kafe. Komunitas yang berdiri sejak tahun 1999 ini selalu mengadakan diskusi tiap bulan berdasarkan tema yang lagi marak dibicarakan. Tidak hanya berputar tentang buku tertentu, tetapi juga tentang topik-topik terbaru yang berbau pop culture, dan tentu saja disertai dengan buku dan literatur yang berhubungan.

Selain beberapa klub buku di atas, masih banyak lagi klub yang tersedia di Indonesia. Mulai dari skala kecil sampai besar seperti Klub Buku Indonesia, semuanya ada.
Saya pribadi sih lebih tertarik sama klub yang suka mengadakan acara bedah buku, sekaligus membagikan buku yang dibedah itu secara 'gratis'... hehe :)

Selasa, 26 April 2011

not reading it yet ..

"if you lucky enough to have lived in Paris as young man, then wherever you go for rest of your life, it stays with you, for Paris is..."

Di Paris
Hemingway berkisah tentang persahabatan yang terbentuk kembali.

Di Paris
Hemingway menceritakan orang yang ingin membantai orang dan orang yang sudah dicap malaikat maut.

Di Paris
Hemingway berkisah tentang tradisi dan keyakinan pribadi yang harus dikikis oleh hegemoni uang.

Di Paris
Hemingway membeberkan perselingkuhan orang, sahabat karib, bahkan perselingkuhan dirinya sendiri.

Di Paris
Hemingway menikmati makanan dan minuman terlezat.

Namun, yang terpenting, di Paris juga
Hemingway bisa merasakan fiesta yang abadi.
Fiesta yang bisa dibawa-bawa ke mana saja Anda pergi.


A Moveable Feast adalah kumpulan kenangan dari Ernest Hemingway, seorang penulis Amerika, mengenai tahun-tahun yang dilewatkannya di Paris pada sekitar tahun 1920an. Buku autobiography ini sendiri diterbitkan pada tahun 1964, tiga tahun setelah kematian Hemingway ..

Sebenernya saya gak pernah baca buku ini, tapi saya pernah lihat A Moveable Feast muncul di film City of  Angels dan jadi tertarik gara-gara judulnya. Judulnya saja. Saya gak yakin buku ini diterbitkan di Indonesia, tapi menurut kabarnya sih Mariel Hemingway, cucu perempuan si penulis, sudah memberikan hak cipta buku ini untuk difilmkan pada tahun 2009... tapi, lagi-lagi, sepertinya tidak tersedia di Indonesia yaa??

Senin, 25 April 2011

b-b-buttons?

Bagi yang belum tau, judul di atas adalah petikan dialog yang diucapkan Other-Mother (a.k.a Beldam a.k.a nenek sihir) saat Coraline terperangah ngelihat kedua mata si Other-Mother berupa kancing. Yep, Coraline, novel yang ditulis penulis asal Inggris bernama Neil Gaiman adalah novel anak-anak yang genrenya horror/thriller/fantasy.

Ceritanya berkisar tentang Coraline yang baru pindah ke sebuah rumah (apartemen?) tua bergaya Queen Anne, yang mana rumah itu dibagi-bagi menjadi 4 bagian dan dihuni oleh Miss Forcible dan Miss Spink, mantan aktris panggung, dan Mr Bobo, yang kesehariannya melatih tikus bermain sirkus (nah lho O.o).
Coraline diceritakan tidak bahagia tinggal di rumah itu, orang tuanya sibuk bekerja dan dia sendiri tidak punya teman. Hingga akhirnya dia memasuki Other World melalui pintu kecil ajaib yang ada di rumahnya, dan bertemu dengan Other Mother yang berparas sama persis seperti ibunya sendiri, hanya saja matanya dari kancing. Di Other World, Coraline mendapatkan segala hal yang dia inginkan: makanan enak, rumah yang indah, juga orang tua yang perhatian. Si Other Mother yang sebenarnya adalah makhluk jahat, menawarkan Coraline untuk tinggal selamanya di Other World.. jika dia diijinkan menjahit kancing di mata Coraline. Tentu saja Coraline menolak dan kabur dari tempat itu, tetapi saat dia kembali ke dunia nyata, dia baru menyadari bahwa ayah dan ibunya yang asli telah diculik oleh si Other Mother; dan bisa ditebak, Coraline tidak punya pilihan selain menyelamatkan mereka.

Novel yang memperoleh tiga penghargaan sekaligus pada tahun 2003 ini telah dibuat menjadi versi film, novel grafis, drama musikal, juga video game. Saya pernah baca novel asli dan novel grafisnya, tapi gak tau kenapa, saya lebih suka versi filmnya (tumben), mungkin karena film stop-motion 3D ini seru dan gak bikin bosen, padahal anak-anak SD yang lugu-lugu itu, setelah nonton film ini jadi gak bisa ngomong apa-apa kecuali bergidik dan merinding disko..



Minggu, 24 April 2011

my old movies ( books, i mean)

Selaen baca buku, saya juga suka bangettt sama yang namanya nonton. kalo filmnya bermutu, gak peduli genrenya apa, setelah bertaun-taun pasti tetep akan saya inget... (apalagi kalo aktornya 'bermutu' juga, hehe). ada dua film lama yang gak sengaja saya tonton waktu masih kecil, dan setelah lebih dari sepuluh tahun, saya kebetulan nemu film itu lagi... hanya saja bentuknya udah beda: saya gak tau kalo a little princess sama the secret garden aslinya diangkat dari novel dan ditulis oleh penulis yang sama! di bawah ini ada sedikit sinopsis dari dua film (buku) tersebut :)

A LITTLE PRINCESS


A Little Princess adalah novel anak-anak yang ditulis oleh Francess Hodgson Burnett pada tahun 1905, yang sebenarnya merupakan versi novel serial Burnett Sara Crewe: or, What Happened at Miss Minchin's Boarding School yang sudah diubah dan dikembangkan.

Fokus utama dari novel ini tentu saja Sara Crewe, gadis kecil berusia 7 tahun yang dikirim oleh ayahnya yang kaya raya untuk bersekolah di Miss Minchin's Boarding School di London. Hidup Sara bisa dibilang nyaris sempurna, sampai hari ulang tahunnya yang kesebelas. Sara mendapat kabar bahwa ayahnya meninggal di India dan tidak mewariskan apa pun padanya. Gurunya, Miss Minchin, membencinya dan memperlakukannya dengan kejam, karena dia telah jatuh miskin. Kini Sara mesti menghadapi kesulitan-kesulitannya dan membuktikan bahwa dia tetap seorang "putri raja" yang bisa bertahan dalam menghadapi masa-masa berat itu.
Sebenernya, saya udah lupa gimana akhir A Little Princess di versi filmnya, tapi kalo merujuk pada novelnya, tentu aja happy ending (meski sebagian besar ceritanya mengenaskan). 

THE SECRET GARDEN


The Secret Garden, yang juga ditulis oleh Francess Hodgson Burnett, diterbitkan pada tahun 1911, enam tahun setelah A Little Princess.

Jika tokoh utama di A Little Princess adalah Sara Crewe, pada novel ini Burnett menjadikan Mary Lennox sebagai fokusnya. Mary Lennox adalah gadis kecil yang dikirim dari India ke London untuk tinggal di rumah pamannya 'Misselthwaite Manor', yang lebih tepat disebut sebagai kastil daripada rumah, dengan adanya ribuan kamar dan sebuah taman rahasia yang dikunci selama bertahun-tahun. Mary, bersama teman dan sepupunya, Dickon dan Colin, menemukan keajaiban ketika memasuki taman rahasia: Colin yang lumpuh akhirnya mampu untuk berjalan; dan Mary, yang semula merupakan anak yang tidak bahagia, dapat berubah menjadi gadis kecil yang menyenangkan.
Novel ini gak terlalu menyedihkan kalo dibandingin sama A Little Princess, kecuali fakta kalo Mary sama Colin adalah anak-anak yang tidak diinginkan oleh orang tua masing-masing (saudara senasib). Yang paling saya inget dari versi filmya adalah adegan ketika Mary menemukan Colin yang disembunyikan di sebuah kamar: pemandangan yang agak ngeri kalo kamu melihat ada anak laki-laki lumpuh bermuka pucat disembunyikan sedemikian rupa dalam kamar berselubung dengan cahaya remang-remang... seraam ~_~".

Sabtu, 23 April 2011

based on the dreams

ide bisa datang dari pengalaman pribadi atau cerita orang lain, gara-gara sebuah lagu atau puisi, saat duduk ngelamun atau jalan-jalan sendiri.. tapi ide-ide yang ini datang saat tidur, alias mimpi. ini dia novel-novel yang lahir berkat mimpi:

TWILIGHT



Pada bulan Juni 2003, Stephenie Meyer terbangun dari mimpi tentang sepasang kekasih muda yang berbaring di padang rumput sedang mendiskusikan mengapa cinta mereka tidak pernah bisa bersatu. Dalam website-nya, Meyers mengatakan, "Salah satu dari pasangan ini hanyalah gadis biasa, dan satu lagi adalah seorang pria yang sangat tampan, gemerlapan, dan seorang vampir. Mereka sedang membahas rintangan yang melekat bahwa mereka saling jatuh cinta satu sama lain sementara yang seorang vampir tertarik pada aroma darahnya."

Mimpi ini ternyata menjadi salah satu seri yang paling populer dalam fiksi dewasa muda sepanjang masa. Sampai saat ini, novel Meyer telah terjual sebanyak 17 juta kopi di seluruh dunia, lebih dari 91 minggu berada dalam daftar New York Times Best Seller, dan telah melahirkan 4 novel berikutnya dan 4 besar anggaran film-film Hollywood.

MISERY


Stephen King adalah salah satu penulis paling produktif dan populer saat ini, sehingga mungkin akan mengejutkan Anda bahwa dia menciptakan konsep cerita dan gambar grafis dalam beberapa novel di saat dia tertidur lelap. Dalam kasus Misery, King sedang tertidur dalam pesawat dan bermimpi tentang seorang fans yang menculik pengarang favoritnya dan menjadikannya sebagai sandera. Ketika ia terbangun, King begitu ingin menangkap kisah mimpinya dan duduk di bandara dan menulis 40-50 halaman pertama dari novel ini.

Misery menjadi best-seller yang menginspirasi film-film sukses dan membuat Kathy Bates yang bermain sebagai fan Annie Wilkes, menjadi Aktris Terbaik Academy Award dan Golden Globe saat itu. King memberikan kredit pada mimpinya dengan memberinya konsep untuk beberapa novel dan untuk membantu dia mengatasi saat-saat sulit dalam penulisan novelnya.
FRANKENSTEIN

Pada tahun 1816, Mary Shelley hanya berusia 18 tahun ketika ia menghabiskan musim panas dengan kekasihnya, Percy Shelley, di kawasan Lord Byron di Swiss. Suatu malam, ketika mereka duduk di sekitar api, pembicaraan beralih ke topik tentang menghidupkan kembali tubuh manusia dengan menggunakan arus listrik. Shelley pergi tidur malam itu dengan bayangan mayat hidup yang berputar di kepalanya dan terbawa ke dalam mimpi. Dalam mimpinya ia melihat dengan jelas sesosok raksasa Frankenstein dan membayangkan keadaan bagaimana ia telah diciptakan. Shelley terbangun dan mulai menulis cerita pendek tentang mimpinya. Belakangan, suaminya yang juga seorang penulis, mendorongnya untuk mengembangkan ceritanya menjadi sebuah novel. Dia menurutinya, dan Frankenstein pun diterbitkan ketika Shelley baru berumur 19 tahun.

THE STRANGE CASE OF DR JEKYLL AND MR HYDE


Robert Louis Stevenson sudah menjadi penulis yang sukses ketika ia bermimpi tentang seorang dokter dengan gangguan kepribadian yang terpisah. Stevenson dengan segera mendokumentasikan adegan dari mimpinya dan kemudian menulis draft pertama novelnya dalam waktu kurang dari 3 hari. Seperti biasanya, ia mengizinkan istrinya untuk meninjau draft dan menggunakan sarannya, mengedit dan menulis ulang beberapa bagiannya. Ia menyelesaikan seluruh naskah dalam waktu 10 hari dari sejak ia memimpikannya. Kisah kasus Aneh Dr Jekyll dan Mr Hyde telah bertahan sepanjang waktu, mengumpulkan puluhan adaptasi panggung dan layar hingga hari ini. 

JONATHAN LIVINGSTON SEAGULL


Pada tahun 1959, penulis Richard Bach, mendengar apa yang dia sebut sebagai "suara tanpa wujud" yang membisikkan judul novel ini ke telinganya. Dia segera menulis beberapa bab pertama sebelum kehabisan inspirasi. Dia menyimpan naskah setengah jadi sampai 8 tahun, setelah ia bermimpi tentang burung camar tituler, bahwa ia mampu menyelesaikan apa yang merupakan salah satu novel dan filosofis yang paling mendalam yang pernah ditulis.

Bach fabel adalah best seller yang mengejutkan, melampaui rekor penjualan Gone With The Wind. Meskipun kedua bukunya dan cara yang dikandung tampaknya memiliki hubungan yang kuat dengan fenomena psikis, Bach berpendapat bahwa menulis yang baik lebih tergantung pada kerja keras daripada apa pun. Ia mengatakan, "Anda tidak akan pernah diberikan sebuah mimpi tanpa diberi kekuatan untuk membuatnya terwujud, dan Anda juga harus berusaha untuk itu." 

the girl with glass feet

Banyak hal aneh terjadi di Kepulauan St. Hauda's Land yang dingin dan berselimut salju. Makhluk-makhluk bersayap yang terbang di seputar rawa-rawa; binatang-binatang albino yang bersembunyi di dalam hutan. Di sinilah Midas Crook menjalani hari-harinya yang sunyi. Midas lebih suka melihat dunia melalui lensa kameranya, dan suatu hari kameranya menangkap sosok Ida MacLaird. Ida sedang mengalami metamorfosis misterius yang sungguh aneh---tubuhnya perlahan-lahan berubah menjadi kaca, dimulai dari kaki ke atas. Dia datang ke St. Hauda untuk mencari kesembuhan, lalu bertemu dan jatuh cinta kepada Midas. Namun mereka tak punya banyak waktu, sebab kaca di tubuh Ida menyebar semakin cepat.

a thousand splendid suns

Hati pria sangat berbeda dengan rahim ibu, Mariam. Rahim tak akan berdarah ataupun melar karena harus menampungmu. Hanya akulah yang kaumiliki di dunia ini, dan kalau aku mati, kau tak akan punya siapa-siapa lagi. Tak akan ada siapa pun yang peduli padamu. Karena kau tidak berarti! Itulah kutipan dalam A Thousand Splendid Suns karya Khaled Hosseini, sang penulis The Kite Runner. Kalimat itu sering kali diucapkan sang ibu setiap kali Mariam bersikeras ingin berjumpa dengan Jalil, ayah yang tak pernah secara sah mengakuinya sebagai anak. Dan kenekatan Mariam harus dibayarnya dengan sangat mahal. Sepulang menemui Jalil secara diam-diam, Mariam menemukan ibunya tewas gantung diri. Sontak kehidupan Mariam pun berubah. Sendiri kini dia menapaki hidup. Mengais-ngais cinta di tengah kepahitan sebagai anak haram. Pasrah akan pernikahan yang dipaksakan, menanggung perihnya luka yang disayatkan sang suami. Namun dalam kehampaan dan pudarnya asa, seribu mentari surga muncul di hadapannya

the lovely bones

Namaku Salmon, seperti nama ikan, dan nama depanku Susie. Umurku empat belas saat dibunuh pada tanggal 6 Desember 1973.
Pertama kali kita bertemu Susie Salmon, dia sudah berada di alam baka. Minggu-minggu pertama setelah kematiannya, Susie mengamati kehidupan di Bumi terus berlanjut tanpa dirinya---teman-teman sekolahnya bergosip tentang dirinya yang hilang, keluarganya tak henti berharap dia akan ditemukan, pembunuhnya berusaha menutupi jejaknya. Ketika bulan demi bulan berlalu tanpa petunjuk, Susie melihat pernikahan orangtuanya dikoyak oleh rasa duka akibat kehilangan, adik perempuannya menguatkan perasaan agar bisa tetap tegar, dan adik lelakinya masih berusaha memahami arti kata "meninggal."

the bolter

Buku ini mengisahkan kronik kehidupan Idina Sackville, seorang perempuan Inggris yang menentang adat kebiasaan dengan memiliki begitu banyak kekasih dan memilih kehidupan asing di Kenya pada 1928. Pembaca dihadapkan dengan pertanyaan, apakah Sackville seorang protofeminist layaknya Isak Dinesen yang menjunjung tinggi kebebasan atau sekadar gadis kaya yang manja dan mencintai skandal? Melalui buku ini, Frances Osborne yang tak lain merupakan cicit Sackville berusaha melacak jejak petualangan nenek moyangnya yang gegabah dan sedikit ''gila.''

Jumat, 22 April 2011

wuthering heights

Wuthering Heights mengisahkan tentang cinta yang tak sampai antara Heathcliff dan Catherine Earnshaw. Ketika Catherine yang sangat dicintainya memutuskan untuk menikah dengan Edgar Linton yang merupakan saingan Heathcliff sejak kecil, Heathcliff pun melarikan diri dan kelak kembali sebagai pria kaya dan berpendidikan, lalu dia mulai menyusun rencana pembalasan dendam kepada keluarga Earnshaw dan Linton yang diyakininya telah menghancurkan hidupnya.

deception point

Novel ini menggabungkan thiller politik dan lingkup astronomi. Dikisahkan seorang yang bernama Rachel Sexton, seorang pegawai NRO yang sekaligus sebagai putri Senat dan Calon Presiden; diutus oleh Presiden untuk meneliti penemuan NASA yang mengejutkan di Lingkar Kutub Utara. Namun, Rachel beserta para ilmuan sipil yang ada di sana mengungkap sebuah penipuan besar dari penemuan itu, yang bisa mendorong dunia ke dalam pertikaian. Untuk mecegahnya, mereka harus menemukan siapa dalang dari semua penipuam ini - tugas yang berat dan memungkinkan mereka kehilangan nyawa.